Minggu, 30 November 2008

Sora, Donal, dan Goofie Masuk Majalah Princess Edisi Khusus

ini fanfic paling ga jelas dibanding lainnya
masih berhubungan dengan KH juga
selamat menikmati :D

“Maen poker yok!” ajak Luxord pada anggota Organization XIII.

“Ayok!” semuanya menyetujui.

Sora, Donal, dan Goofie yang nggak sengaja lewat Castle Oblivion melongok mereka yang sedang bermain kartu. Yang pertama kali melihat adalah Marluxia.

“Eh, ada yang nguntit tuh! Ada yang mau ngutuk nggak?” tanya Marluxia.

“Gue kutuk mereka jadi dadu.” kata Luxord yang langsung ditepis sama Zexion.

“Jangan jadi dadu. Ntar malah lo pake buat maen judi. Mendingan gue masukin ke majalah ini.” kata Zexion dengan senyum ceria tapi licik banget.

“Zexion, lo aneh-aneh aja deh! Jadi intinya gimana?” tanya Roxas.

“Menurut gue,” kata Xemnas, “Kalo menurut gue, mendingan mereka dimasukin majalah dulu. Nanti kalo yang menang Roxas atau Zexion, mereka bisa bebas. Kalo yang menang Demix, bebas tapi nonton konser Demix memainkan Sitarnya. Kalo diantara tiga kalian nggak ada yang menang mereka nggak akan kita bebasin.”

“Superior memang hebat! Tapi tumben banget superior adil? Biasanya kan yang paling sadis.” kata Xigbar.

Akhirnya mereka bermain kartu dengan suka cita. Sementara Sora yang sedang berada di majalah Princess edisi khusus yang dimana semua princess disney pasti ada cergamnya, berpetualang bersama Donald an Goofie dari satu cerita ke cerita yang lain. Ceritanya sangat berbeda. Semuanya menjadi terbalik.
Cergam pertama adalah Snow White. Snow White harus mengalahkan si nenek sihir yang bikin apel beraroma coklat. Dibantu oleh Sora, Donal, dan Goofie.

“Apa yang harus kita lakukan? Bertiga saja kita tidak cukup!” kata Donal.

“Wahai para kurcaci, bantulah kami bertiga mengalahkan nenek sihir katro itu!” kata Sora.

Seluruh kurcaci membantunya tapi tidak berguna juga. Akhirnya Doc, meminta Snow White untuk bernyanyi. Menurut ceritanya sih suaranya bagus dan para kurcaci mengatakannya begitu. Tapi untuk Sora, suaranya kayak gallon digebukin dan sempat bikin Sora, Donal, dan Goofie pingsan dalam waktu yang sama.

“Hei, mengapa mereka pingsan? Padahal nenek sihir katro aja sudah kalah.” tanya Happy.

“Pasti karena nyanyian Snow White yang seperti gallon digebukin!” jawab Grumpy.

“Jangan begitu! Pasti mereka dikutuk oleh nenek sihir katro itu. Hasyim!” kata Sneezy sambil bersin.

Sora, Donal, dan Goofie terbangun dari tidurnya.

“A-hyuk! Apakah nenek sihir katro itu sudah kalah?” tanya Goofie.

“Ya! Dia sudah kalah karena nyanyian Snow White yang merdu itu.” Kata Doc.

“Merdu? Merdu dari mana? Adanya juga kayak gallon digebukin.”
Cergam Snow White tamat. Berlanjut ke Cergam Cinderella. Untuk melawan ibu tiri dan 2 kakak tirinya, Cinderella harus rela memecahkan kedua sepatu kacanya dengan cara melempar ke kepala ibu tirri dan 2 kakak tirinya.

“Ibu tiri nyawanya tinggal sedikit lagi dan tidak bisa melawannya dengan memukul seperti ini saja. Apa yang harus kulakukan?” gumam Sora.

Sora mendapatkan suatu ide. Donal dan Goofie juga mendapatkan ide yang sama.

“Cinderella, tolong lemparkan sepatu kacamu ke kepala ibu tirimu!” pinta Sora.

“Iya! Tolong lemparkan sepatu kacamu ke 2 kakak tirimu juga. Hanya itu yang bisa membantu!” pinta Donal juga.

“Tapi aku sayang dengan sepatu kacaku! Aku tidak tega membuangnya!” kata Cinderella.

“This is urgent! Kamu tidak ingin ending happily ever after?” kata Sora.

“Ingin sih! Tapi apa boleh buat. Semoga sepatu kaca ini berguna!” kata Cinderella.

Pertama-tama, Cinderella melemparkan sepatu kacanya ke kepala ibu tirinya. Lalu ibu tiri kalah. Setelah itu ia melemparkan sepatu kacanya ke kepala 2 kakak tirinya. Mereka jadi kalah juga. Akhirnya Cinderella menempuh ending happily ever after tanpa sepatu kacanya.

Cergam Cinderella tamat. Berlanjut ke Atlantica karena Ariel ingin mencari king Triton yang hilang entah ke mana. Kalo katanya ikan-ikan sekitar situ sih, king Triton menuju daratan terus klepek-klepek ga bisa napas. Namanya juga ikan, kalo di daratan udah klepek-klepek. Tapi Ariel yang sering banget ke daratan nggak liat bapaknya. Nah lo! Gimana tuh? Akhirnya, mereka mencoba ke daratan lagi. Ternyata nggak ada. Yah, kalo gitu bapaknya Ariel ada di mana dong? Nggak taunya king Triton lagi diculik Ursula bareng sama Sebastian. Tidaaak!!! Ariel menangis dengan kencang dan tidak mau berhenti. Sora, Donald, dan Goofie menenangkan Ariel tapi tetap saja menangis. Lebih parahnya lagi Ariel nangisnya malah tambah kenceng. Tidaaak!!! Apa yang harus Sora, Donald, dan Goofie lakukan? Kita lihat dialog berikut ini.

“Eh, liat bokap gue nggak?” tanya Ariel pada salah satu ikan kecil.

“Tadi sih aku liat ada di daratan, tuan putri. Lagi nggak bisa napas.”

“TIDAAAK!!! AYAH!!! JANGAN MATI!!!” Ariel menangis.

“Sudahlah Ariel! Mari kita cari bokap lo!” kata Sora.

“Ayo.”

“ARIEL!!!” Flounder berteriak memanggil Ariel.

“Ada apa, Flounder?”

“Papamu diculik Ursula.”

“TIIIIIIIIIIIDDDDDDDDAAAAAAAAKKKKKKKKKK!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! APA YANG HARUS AKU LAKUKAN SEKARANG!!!!!!!!!!! URSULA ITU KAN JAHAT!!!!!!!!! PASTI DIA NGAMBIL TRISULA PAPAKU!!!!!!!!” kata Ariel menangis lebih kencang lagi.

“Kenapa gue harus masuk ke cerita anak-anak? Capek tau!!! Inti ceritanya nggak ada sama sekali!!!” batin Sora.

Sora, Donald, Goofie, Ariel, dan Flounder mengunjungi markas Ursula dan melawan sampai Ursula kalah. Akhirnya king Triton dan Sebastian bebas dan Trisula pun kembali ke pangkuan king Triton.

Cergam Ariel tamat. Berlanjut ke Aurora yang akan melawan Maleficent. Dibantu oleh 3 peri pembokat yang amat membantu Sora dkk. Karena Aurora sangat tidak membantu, dia disuruh tidur.

“Ah, Aurora nggak ngebantu sama sekali nih! Kamu tidur aja sono gih!” kata Sora sambil marah-marah.

“Asyik! Akhirnya aku bisa tidur juga!”

Aurora keasyikan tidur dan akhirnya Maleficent kalah. Hore!!! Ternyata ngoroknya Aurora sangat membantu untuk mengalahkan Maleficent.

Cergam Aurora tamat. Berlanjut ke Belle yang lagi berantem sama Beast Cuma gara-gara Beast nyebelin. Mereka bersama-sama melawan Beast. Akhirnya Beast pun kalah hanya dengan sekali sabet dari Sora.

“Aku benci Beast! Kalian harus membantuku untuk melawannya!”

“???” Sora kebingungan karena Beast adalah teman saat akan menyelamatkan Belle.

“Ayo Bantu!” kata Belle

“I… iya.” jawab mereka bertiga

“Cerita anak-anak memang membingungkan!!! GOD, please safe me!!!” batin Sora sambil berdoa.

“Eh, Sora ngapain ke sini?” tanya Beast.

“Disuruh Belle ngelawan kamu. Emang kalo cerita anak-anak harus selalu begini ya?”

“Ya iyalah! Ngomong-ngomong, mari kita bertarung!”

Mereka bertarung dan Sora menang. Beast menjadi baik hati kembali.

Cergam Beauty and the Beast tamat. Yang terakhir adalah Aladin. Hwah!! Sora capek banget di sini. Di Castle Oblivion malah maen-maen semua. Rasanya pengen cepet-cepet bebas. Weits! Entar dulu! Kan belom ada yang menang.

“Gue udah males nih! Kapan selesainya?” keluh Sora.

“Kalo cerita gue udah selesai. Soalnya ini halaman paling belakang.” kata Aladin.

Sora berjuang keras agar bisa keluar dari majalah bajingan ini. Yasmin mencari macannya yang hilang. Ternyata diculik sama Jafar terus pengen disembelih.

“Hiks! Hiks! Hiks! Dimana macanku?” tanya Yasmin

“Ada di Jafar. Mau disembelih.” jawab Aladin enteng

“Tidak! Ayo kita ke sana.”

Sora dkk makin stress kalo harus menjalani kehidupan majalah anak cewek. Semua tahap dilalui. Akhirnya bertemu dengan Jafar dan mengalahkannya. Selesai mengalahkan Jafar, selesai juga permainan poker yang dimenangkan oleh Demix. Sora dkk bisa bebas tapi harus nonton bareng sama Organization XIII konsernya Demix. Meski tadinya ia mengatakan sudah capek. Ia menjadi senang kembali setelah Demix selesai memainkan Sitarnya.

Tidak ada komentar: