Title: Happy Birthday, Takaki
Rating: PG *hinting and kissing*
Genre: shonen ai
Disclaimer: not mine but Johnny's
Hari ini, aku berada di dorm hanya berdua dengan Hashi. Daiki sepertinya masih bermain di Dorm 1 dan Yama-chan masih mengerjakan tugasnya sendirian di kamarnya. Aku sedang mempersiapkan untuk pesta ulang tahunku di school lounge nanti. Aku dibantu oleh Hashi dalam mempersiapkan semua ini.
“Takaki-kun, apa tidak apa-apa bila aku membuat pesawat-pesawatan seperti ini?” tanya Hashi.
“Daijoubu. Tema pesta ulang tahunku kali ini kau yang menentukan. Aku hanya menerima apa yang kau inginkan.”
“Arigatou!” kata Hashi. Mukanya tampak memerah saat mengatakannya.
Meski belum semuanya selesai, aku dan Hashi memutuskan untuk istirahat dan melanjutkannya besok.
“Hashi, bolehkah aku meminjam bahumu untuk bersandar?”
“Douzo.”
Aku bersandar di bahu Hashi. Dia pun membelai rambutku dengan penuh kasih sayang. Sudah 2 bulan aku menjalani hubungan ini dan belum ada yang mengetahuinya, termasuk Daiki. Tiba-tiba, Hashi berhenti membelai rambutku dan melepaskan sandaranku di bahunya.
“Apa lebih baik kita memberitahukan pada semuanya?” tanya Hashi sambil memegang bahuku.
“Tapi kapan?”
“Hi-mi-tsu!” bisik Hashi sambil menaruh jari telunjuknya pada bibirku.
Bisikannya yang lembut membuatku terhanyut. Hashi memelukku dan mencium pipiku. Ia menyuruhku tidur agar aku tidak sakit di hari H.
“Tidurlah! Seperti biasa, aku akan menemanimu sampai kamu benar-benar tidur.”
“Terima kasih, Hashi. Oyasuminasai.”
“Oyasuminasai.”
Aku langsung memejamkan mataku. Kurasakan Hashi mencium keningku dan memegang tanganku dengan lembut. Tidak lama kemudian, ia meninggalkanku.
* * *
Aku merasa tidak enak badan hari ini. Mungkin karena aku terlalu capek. Mana aku sedang ada di Literary Club, pelajaran Okada-sensei. Bel tanda pelajaran selesai telah berbunyi. Saat berdiri, aku merasa pusing dan terjatuh saat berada di depan pintu. Yang aku dengar saat itu hanyalah suara panik Yabu dan Okada-sensei. Saat aku terbangun, aku sudah berada di Nursery room dan Hashi sudah berada di sebelahku dengan tampang panik dan memegang tanganku.
“Takaki-kun, daijoubu desu ka?”
“Daijoubu. Hanya sedikit tidak enak badan saja.”
“Kamu kurang istirahat sih. Istirahat yang benar ya. Jangan kemana-mana. Masalah ulang tahun biar aku yang urus. Oke?”
Aku mengangguk tanda setuju. Setelah itu aku diperbolehkan meninggalkan Nursery room dan kembali ke kamar *sudah pasti diantar oleh Hashi*. Aku beristirahat di kamar. Saat sekolah sudah selesai, mereka semua datang satu-satu bergantian. Daiki hari ini juga tidak main kemana-mana hanya untuk menjagaku *permintaan Hashi*.
“Daichan, tumben lo nggak keluyuran keluar kamar?”
“Permintaan Hashi. Gue nggak enak kalo yang minta dia. Kalo elo yang minta sih juga mendingan gue kabur.” kata Daiki sambil menunjukkan senyum licik.
“Hontou ni?”
“Nggak lah! Bercanda doang, nggak usah dibawa serius dong.” kata Daiki menegurku yang mentalnya masih seperti anak-anak ini.
Hashi masuk ke kamar dan menanyakan keadaanku. Meski caranya dia menanyakan hanya seperti teman biasa. Tidak seperti yang pas di Nursery room itu. Sepertinya dia masih belum siap untuk mengatakan pada Daiki bahwa kami sebenarnya sudah berhubungan.
“Minna, gue tidur duluan ya! Oyasuminasai!” kata Daiki yang langsung tertidur setelah mengatakan ini.
“Oyasuminasai!” kata kami berdua.
Kami mengatakannya berdua. Korette destiny? Daiki sudah tidur dan kami langsung mengobrol seperti apa adanya kami. Hashi baik sekali mau mengurusi ulang tahunku. Kalau yang lain mungkin pada nolak. Setelah kami mengobrol sebentar, aku langsung tertidur dan Hashi melanjutkan pekerjaannya.
* * *
Hari ulang tahunku sudah di depan mata. Ya, hari ini adalah hari ulang tahunku. Semuanya memberi selamat padaku. Dan aku tidak tahu apa yang akan terjadi sore nanti di school lounge. Karena saat aku lewat school lounge tadi belum ada apa-apa. Masih biasa-biasa aja. Hari ini saatnya Music Club, pelajaran Kamenashi-sensei. Kata Kamenashi-sensei, suaraku sudah cukup bagus. Saat itu kami harus bernyanyi satu grup. Grupku berisi aku, Yabu, Hika, Inoo, Daiki. Kami berlima bernyanyi Su-Ri-Ru. Semuanya bagus. Setelah Music Club selesai, aku melihat Hashi langsung berlari keluar. Sepertinya terburu-buru sekali. Kami semua, nggak heisei nggak showa, semuanya bersatu menuju cafeteria untuk makan siang kecuali Hashi. Hika dan Kusano-kun banyak ngocol hari ini. Dan mereka semua mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Aku merasa senang karena mereka semua ingat pada ulang tahunku.
“Bagaimana persiapan pesta ulang tahunmu nanti sore?” tanya Tegoshi-senpai.
“Sepertinya sedang disiapkan.”
“Semoga pesta hari ini bisa menyenangkan.” kata Yamashita-senpai.
Kami semua mengobrol sampai bel pulang dibunyikan. Tumben banget! Biasanya habis jam makan siang aku dan Yamashita-senpai ada Journalism Club. Tapi ini tiba-tiba bel pulang berbunyi dan ada pengumuman dan kepala sekolah.
“Hari ini kalian tidak bisa melewati school lounge karena sedang dipersiapkan untuk suatu acara. Lewat hall aja kalo mau balik. Oke?”
Kami semua langsung menghela nafas. Aku berpikir, apakah school lounge akan dipakai untuk merayakan pesta ulang tahunku. Lalu kami semua berpisah di tangga laknat yang tidak boleh dilewati anak-anak dorm heisei. Aku dan Daiki langsung menuju kamar untuk istirahat. Hari ini capek sekali karena kami berlatih teknik bernafas yang baik saat bernyanyi. Aku dan Daiki langsung menempel pada kasur saking capeknya. Dan aku ketiduran sampai-sampai aku tidak tahu kalau hari ini ada pesta ulang tahunku. Saat aku terbangun, ternyata ada SMS dari Hashi.
“Takaki-kun, bangun! Acara akan dimulai. Ke school lounge ya sekarang! Kami semua menunggumu.” kata Hashi pada SMS-nya untukku.
Aku pun bergegas mengganti seragamku dengan baju yang sudah kusiapkan tadi malam. Setelah itu, aku berjalan menuju school lounge. Benar-benar berbeda. Dekorasi yang disiapkan oleh Hashi benar-benar membuatku terperangah tidak bisa berkata apa-apa. Aku ingin menangis tapi kutahan. Aku memasuki school lounge dan di situ Hashi tersenyum. Senyumnya sangatlah gentle membuatku terhanyut. Di meja sudah ada kue blackforest dengan 18 lilin yang disiapkan oleh teman-teman semua. Inoo memainkan lagu “Happy Birthday” dengan piano. Ada graffiti buatan Hika.Aku benar-benar terharu hari ini. Mereka semua benar-benar membuatku senang di hari special untukku. Aku berjalan menuju meja tempat kue ditaruh. Mereka semua langsung bernyanyi “Happy Birthday”. Aku langsung meniup lilinnya dan memotong kuenya. MCnya adalah Yabu dan Hika.
“Takaki, siapa orang yang bakal lo kasih potongan pertama kue ini?” tanya Yabu memakai topi shiroyagi.
“Dare? Dare?” tanya Hika memakai topi kuroyagi.
“Aku akan memberikan kue ini ke cowok yang paling aku sayangi. Hashimoto Ryosuke.”
Mata Hashi tampak berkaca-kaca saat berjalan mendekatiku. Hashi menerima kue yang kuberikan dan dia langsung mencium bibirku. Kurasakan nafasnya berat sekali, bibirnya begitu lembut sehingga terasa ada semacam kenikmatan saat berciuman dengannya. Setelah itu ia langsung memelukku.
“Arigatou, Takaki-kun! Otanjoubi omedettou!” kata Hashi sambil memelukku.
“Sama-sama, Hashi.”
Lalu Hashi menciumku lagi. Hari ini benar-benar ulang tahunku yang paling menyenangkan. Karena aku mendapatkan first kiss-ku di sini dan mendapatkan pacar yang paling baik dibandingkan yang lain. Mulai sekaranglah teman-teman sudah mengetahui hubunganku dengan Hashi. Terima kasih Tuhan telah memberikanku hari yang paling indah yaitu di hari ulang tahunku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
hahahaha...dhanee...gw suka...kocak kocak...teruskan berkarya yah!
Posting Komentar