fanfic ini adalah fanfic pertama yang gw buat tentang KH
douzo~
Di sebuah SMP yang terletak di Jakarta, ada 3 orang murid yang bernama Sora, Riku, dan Kairi. Meskipun kelas mereka berbeda mereka tetap bersahabat. Sora dan Kairi di kelas 7, Riku di kelas 9. Suatu hari di kelas Riku kedatangan murid baru, Roxas.
“Anak-anak diam dulu,” kata Ansem, wali kelas 9-9, “Hari ini kalian kedatangan murid baru.”
Setelah mendengar penjelasan dari Pak guru Ansem, seluruh murid langsung bertanya-tanya. Ada yang bilang anak baru itu adalah cowok ganteng dan katanya ngalahin gantengnya Riku dan Sora – mereka dinominasikan oleh seluruh murid karena tampang mereka yang katanya cakep bin ganteng, padahal menurut Kairi aneh bin ajaib. Ada yang bilang orangnya biasa aja tapi jago bela diri.
“Roxas, silahkan masuk!” kata Ansem mempersilakan Roxas untuk masuk ke ruang kelas 9-9.
Semua warga kelas tertegun. Ternyata tampangnya lebih oke dari yang mereka bayangkan.
“Ini sih bukan saingan gue. Tapi, saingannya Sora.” gumam Riku.
“Roxas, kamu duduk di sebelah Riku ya.” kata Ansem.
“Baik, Pak!” kata Roxas dengan senyum kecil di bibirnya.
Roxas menuju tempat duduknya yang berada di bagian ketiga dari belakang deket pintu. Di situ dia duduk dengan Riku yang sedang menyender.
“Hai, gue Riku. Salam kenal ya.” kata Riku yang rada SKSD.
Roxas hanya diam dan membalasnya dengan senyum yang sangat kecil.
“Buset! Nih anak dulu tinggalnya di Antartika ya? Dingin banget!” pikir Riku.
* * *
Pulang sekolah mereka pulang bersama. Tidak tahu siapa yang mengajaknya. Tiba-tiba langsung bisa pulang bareng.
“Kok lo mau pulang bareng gue? Emang rumah lo di mana?” tanya Riku.
“Di Bekasi.” jawab Roxas singkat.
“Jauh banget sama rumah gue.”
“Emang rumah lo di mana?”
“Di Kodam.”
“Deket dong?”
“Banget! Lo ke sini naik apa?”
“Mikrolet.”
“Bareng sama siapa?”
“Namine.”
“Namine yang anak kelas 8-3 itu?”
“Iya.”
“Lo ada hubungan ya sama dia?”
“Kok tahu?”
“Tadi pas istirahat gue liat lo sama Namine jalan bareng. Kok pulangnya nggak sama dia?”
“Ada pertemuan di ekskulnya.”
“Oh. Gue duluan ya. Dadah!”
“Hmmm…”
Roxas berjalan sendiri menuju jalan raya dan menyeberang. Dia naik angkot 26 untuk menuju rumahnya.
* * *
“Rik, emang bener ada anak baru di kelas lo yang mirip sama gue?” tanya Sora penasaran.
“Lo nggak percaya?”
“Percaya. Gue penasaran pengen lihat tampangnya.”
“Besok lo datengnya pagi aja.”
“Eh, sekalian dong! Gue ada perlu sama Namine.” seru Kairi ikutan nimbrung.
“Orang itu pacarnya Namine.” kata Riku.
“Oh, lagi ngomongin Roxas ya?”
“Iya.” jawab Sora dan Riku bersamaan.
“Lo tau, Kai?” tanya Sora.
“Tau lah! Baru tadi gue dikenalin sama Namine.”
“Emang mirip sama gue ya?”
“Lumayan.”
“Tuh kan, Sor! Bener apa yang gue bilang! Dia bukan saingan gue, tapi saingan lo!” kata Riku meledek
“Tapi kalo diliat-liat Kairi sama Namine lumayan mirip kok.” kata Sora.
“Masa? Nggak ah! Biasa aja.” kata Kairi.
“Kayaknya gitu deh. Cuma mukanya lebih sendu dan rambutnya pirang. Lo kan mukanya ceria dan rambut lo merah.” kata Riku.
“Emang elo rambutnya putih kayak kakek-kakek.” kata Kairi meledek Riku.
Mereka kembali ke rumah masing-masing karena sudah waktu makan malam.
* * *
Esoknya, Sora dan Kairi datan lebih pagi untuk menemui orang yang ingin ditemui oleh mereka. Ternyata orang yang ingin mereka temui lagi nggak bareng. Mereka Cuma lihat Namine sendirian.
“Namine, Roxas mana?” tanya Kairi.
“Meneketehe. Gue lagi marahan sama dia.”
“Yah, kok gitu?”
“Ada sesuatu lah.”
“Oh. Sora, lo mau kemana?”
“Mau ke WC sebentar.”
Saat perjalanan menuju WC, ia menabrak seseorang di koperasi sekolah. Orang yang ditabrak Sora langsung ngomel-ngomel.
“Kalo jalan pake mata dong! Jangan pake mata kaki! Main asal nabrak aja! Kelas berapa sih lo?” seru Roxas memarahi Sora.
“Ke… kelas… kelas 7, Kak! Ma… maaf, Kak!” jawab Sora agak gagap.
“Masih kelas 7 udah nyolot. Udah sana pergi!”
Sora langsung kabur setelah diomelin sama Roxas.
“Kenapa, Rox?” tanya Riku.
“Ada anak kelas 7 nyolot banget. Pake nabrak gue lagi. Gue omelin aja.”
“Galak amat lo! Emang siapa yang nabrak lo?”
“Tuh, cowok yang rambutnya jegrak.”
“Sora? Sora!” seru Riku memanggil Sora.
“Eh, Riku. Kenapa manggil-manggil.”
“Enak banget lo ngomongnya nggak pake “Kak”.” kata Roxas.
“Rox, ini orang yang mau gue tunjukin ke elo! Orang yang tadi gue bilang mirip sama lo. Sor, ini orang yang kemaren gue maksud.”
“Jadi elo?” tanya mereka bersamaan.
“Maaf ya! Tadi gue kelewat marah. Soalnya dulu gue juga pernah nabrak kakak kelas terus dimarahin. Intinya balas dendam gitu. Hehehe!”
“Maaf juga tadi gue jalan nggak lihat-lihat!”
Namine dan Kairi datang ke koperasi bersamaan.
“Udah ketemu nih intinya?” tanya Kairi dengan senyum yang berarti ngeledek.
“Iya. Apa perlu dijelasin gimana ketemunya?” tanya Sora dengan senyum yang lebar seperti biasanya.
“Nggak usah. Nanti aja di rumah bareng-bareng. Oke?”
“Oke!”
Beginilah terjadinya pertemuan antara somebody (Sora) dengan nobody (Roxas). Tidak disangka-sangka bukan. Selamat menikmati fanfic ini
Minggu, 30 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar